pembukaan

Sabtu, 30 April 2016

NASIHAT ORTU DAN GURU ITU BERPENGARUH.



                    NASIHAT ORTU DAN GURU ITU BERPENGARUH.



 





                                                                                        Kepada:
                                                Yth: Para wali murid/guru SMP/SMA
                                                                                          Di tempat.


                    Assalaamu ‘Alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.



Banyak para ibu yang mengeluh (perbedaan yang jauh) dibanding pelajar yang lampau, apa karena PKI hendak bangkit lagi?. Begitu juga kata sebagian militer.

Komentar Faizah: Ibuku dulu bercerita” Waktu aku bayi, banyak ulama, militer yang dibunuh PKI, sehingga ummat islam berontak (termasuk ayahku) namun Alhamdulillah atas pertolongan Allah bisa menang.
Jangan sampai terulang lagi, cerita kaum saba yang diberi nikmat malah durhaka, akhirnya nikmat berobah menjadi adzab. Berkaitan dalam QS Saba 15-17.

Yang saya pikirkan adalah generasi mendatang (apabila mereka kurang kuat keimanannya) bisa berbahaya, untuk itu diantara persiapan yang dibutuhkan:

aa) Nasihat ortu/guru untuk mengarahkan mereka supaya menjadi anak salih/pelajar teladan. Yang perlu diperhatikan, adalah tentang salat/sabar menjalankannya. Dalam QS Toha 132:

وَأۡمُرۡ أَهۡلَكَ بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱصۡطَبِرۡ عَلَيۡہَا‌ۖ لَا نَسۡـَٔلُكَ رِزۡقً۬ا‌ۖ نَّحۡنُ نَرۡزُقُكَ‌ۗ وَٱلۡعَـٰقِبَةُ لِلتَّقۡوَىٰ


Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat [yang baik] itu adalah bagi orang yang bertakwa.


b)Do’a merupakan senjata.
Insya Allah diberi kemudahan, karena nasihat tanpa do’a terkadang gagal, untuk itu Nabi Ibrahim memohon kepada Allah supaya dirinya, keturunannya suka salat, terkabul do’a, terampuni dosa. Dalam QS Ibrahim 40-41:  

رَبِّ ٱجۡعَلۡنِى مُقِيمَ ٱلصَّلَوٰةِ وَمِن ذُرِّيَّتِى‌ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلۡ دُعَاء  رَبَّنَا ٱغۡفِرۡ لِى وَلِوَٲلِدَىَّ وَلِلۡمُؤۡمِنِينَ يَوۡمَ يَقُومُ ٱلۡحِسَابُ

Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah do’aku. (40) Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mu’min pada hari terjadinya hisab [ hari kiamat]".

 Kecuali ortunya syirik/tidak salat, maka dilarang mendo’akannya. Berkaitan dengan QS At Taubah 113.


Begitu juga berlindung dari akhlak yang tercela, untuk itu hendaknya mereka membiasakan berdo’a:

   اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الشِّقَاقِ وَالنِّفَاقِ وَسُوءِ الْأَخْلَاقِ

Ya Allah ! Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari perpecahan, kemunafikan dan akhlak yang tercela [3]   Hadis dari Abu Hurairah. Ia juga diriwayatkan oleh Abu Dawud

Ummat islam perlu waspada (non muslim hendak menghapus syi’ar islam) dengan berbagai cara: 
Memberi uang kepada sebagian tokoh islam untuk memecah persatuannya (merangkul musuh, memusuhi saudara seagama) karena mendapat upah/termasuk hubbuddun-nya. Mirip sindiran Allah dalam QS At Taubah 35: 
 
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِنَّ ڪَثِيرً۬ا مِّنَ ٱلۡأَحۡبَارِ وَٱلرُّهۡبَانِ لَيَأۡكُلُونَ أَمۡوَٲلَ ٱلنَّاسِ بِٱلۡبَـٰطِلِ وَيَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ‌ۗ وَٱلَّذِينَ يَكۡنِزُونَ ٱلذَّهَبَ وَٱلۡفِضَّةَ وَلَا يُنفِقُونَہَا فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ فَبَشِّرۡهُم بِعَذَابٍ أَلِيمٍ۬ (


Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang bathil dan mereka menghalang-halangi [manusia] dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, [bahwa mereka akan mendapat] siksa yang pedih,

Orang baik dibilang teroris, non muslim dipuji-puji, mereka melampaui batas/tidak berani amar makruf nahi mungkar (lupa terhadap laknat Allah) Dalam QS Al Maidah 78-79:

لُعِنَ ٱلَّذِينَ ڪَفَرُواْ مِنۢ بَنِىٓ إِسۡرَٲٓءِيلَ عَلَىٰ لِسَانِ دَاوُ ۥدَ وَعِيسَى ٱبۡنِ مَرۡيَمَ‌ۚ ذَٲلِكَ بِمَا عَصَواْ وَّڪَانُواْ يَعۡتَدُونَ (٧٨) ڪَانُواْ لَا يَتَنَاهَوۡنَ عَن مُّنڪَرٍ۬ فَعَلُوهُ‌ۚ لَبِئۡسَ مَا ڪَانُواْ يَفۡعَلُونَ


Telah dila’nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan ’Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. (78) Mereka satu sama lain tidak melarang tindakan mungkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu.


 
c) Suka salat, ringan tangan.
Penyebab datangnya hidayah, karena salat bisa menghapus dosa. Sebagaimana tercantum dalam QS Hud 114-115:

  وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ طَرَفَىِ ٱلنَّہَارِ وَزُلَفً۬ا مِّنَ ٱلَّيۡلِ‌ۚ إِنَّ ٱلۡحَسَنَـٰتِ يُذۡهِبۡنَ ٱلسَّيِّـَٔاتِ‌ۚ ذَٲلِكَ ذِكۡرَىٰ لِلذَّٲكِرِينَ (١١٤) وَٱصۡبِرۡ فَإِنَّ ٱللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجۡرَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ


Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang [pagi dan petang] dan pada bahagian permulaan dari pada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu bisa menghapus [dosa] perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat. (114) Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan.

Begitu juga orang yang ringan tangan dan takut kepada Allah . Dalam QS At Taubah 18:

اِنَّمَا يَعۡمُرُ مَسَـٰجِدَ ٱللَّهِ مَنۡ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأَخِرِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّڪَوٰةَ وَلَمۡ يَخۡشَ إِلَّا ٱللَّهَ‌ۖ فَعَسَىٰٓ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ أَن يَكُونُواْ مِنَ ٱلۡمُهۡتَدِينَ

Sesungguhnya hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut [kepada siapa pun] selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan (termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk).


d)Meniadakan rekreasi/hiburan.
Karena Rasul menjelaskan bahwa “ Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan Surga bagi orang kafir. 

Pengaruh TV, remaja suka bergaul ,bebas banyak yang menjadi korban, apalagi rekreasi itu uang berkurang, dosa bertambah, banyak yang lalai salatnya. Kecuali pesantren salafi (tidak boleh membawa hp kecuali hafalan Al Quran sudah selesai) mereka jarang keluar, andaikan keluar harus bercadar. Perbanyaklah ibadah sebagai tanda bersyukur. Dalam QS Ibrahim 7:

وَإِذۡ تَأَذَّنَ رَبُّكُمۡ لَٮِٕن شَڪَرۡتُمۡ لَأَزِيدَنَّكُمۡ‌ۖ وَلَٮِٕن ڪَفَرۡتُمۡ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ۬

Dan [ingatlah juga], tatkala Tuhanmu mema’lumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah [ni’mat] kepadamu, dan jika kamu mengingkari [ni’mat-Ku], maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

Membaca/menghafal Al Quran setiap pagi sore, hidup terasa tenang, berkah karena banyak rahmat. Jadwal pelajaran umum harus dikurangi supaya Al Quran bisa dihafal. "Orang yang tidak memiliki hafalan dari Al Quran ibarat rumah yang rapuh" (Al Hadis).

Semoga Allah merahmati orang-orang yang mendengar apa-apa yang disampaikan oleh Rasul, lantas mengamalkan dan menyampaikan sebagaimana dia mendengar Rasul (bersabda).



                         Saran mudah diterima ketika sang penasihat menduluinya.
Begitu juga anak yang salih , mudah menerima saran yang baik tanpa melihat siapa yang berbicara.

                                                      Wassalam.




Alamat blog:  www.faizahmahrus.blogspot.com

No hp 082301907736/085785392579

  
  




                                          
Selasa, 26 April 2016

BERFIKIR YANG SEHAT ITU SELAMAT.



                           
 


Kebanyakan manusia mendahulukan Dunia melupakan Akhirat, sehingga banyak pelanggaran (gereja di jaga banser, pengajian HT di bubarkan, Orang kafir dijadikan teman setia, salafi dimusuhi. Mereka lupa ceritanya penduduk Saqar. Dalam QS Al Mulk  10-11:

وَقَالُواْ لَوۡ كُنَّا نَسۡمَعُ أَوۡ نَعۡقِلُ مَا كُنَّا فِىٓ أَصۡحَـٰبِ ٱلسَّعِيرِ (١٠فاعۡتَرَفُواْ بِذَنۢبِہِمۡ فَسُحۡقً۬ا لِّأَصۡحَـٰبِ ٱلسَّعِيرِ

 Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan [peringatan itu] niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala". (10) Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.

Sebelum ayat tersebut Allah menjelaskan (penyebabnya) karena tidak menggunakan akal sehatnya, sehingga dia menikmati kesenangan Dunia menyesal di Akhirat. Dalam QS Al Mulk 6-8:


وَلِلَّذِينَ كَفَرُواْ بِرَبِّہِمۡ عَذَابُ جَهَنَّمَ‌ۖ وَبِئۡسَ ٱلۡمَصِيرُ (٦) إِذَآ أُلۡقُواْ فِيہَا سَمِعُواْ لَهَا شَہِيقً۬ا وَهِىَ تَفُورُ (٧) تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ ٱلۡغَيۡظِ‌ۖ كُلَّمَآ أُلۡقِىَ فِيہَا فَوۡجٌ۬ سَأَلَهُمۡ خَزَنَتُہَآ أَلَمۡ يَأۡتِكُمۡ نَذِيرٌ۬

Dan orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, memperoleh azab Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. (6) Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak, (7) hampir-hampir [neraka] itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan [orang-orang kafir]. Penjaga-penjaga [neraka itu] bertanya kepada mereka: "Apakah belum pernah datang kepada kamu [di dunia] seorang pemberi peringatan?"


Padahal bagi orang-orang yang takut kepada Allah, baginya balasan yang menggembirakan. Dalam QS Al Mulk 12:

إِنَّ ٱلَّذِينَ يَخۡشَوۡنَ رَبَّهُم بِٱلۡغَيۡبِ لَهُم مَّغۡفِرَةٌ۬ وَأَجۡرٌ۬ كَبِيرٌ۬

Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya Yang tidak nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar.

Kecuali, belum datang seorang Rasul/peringatan, namun dizaman sekarang kebenaran sudah menyebar, Al Quran sudah sempurna, jelas berbeda dengan maksud QS Al Israk 15-16:

مَّنِ ٱهۡتَدَىٰ فَإِنَّمَا يَہۡتَدِى لِنَفۡسِهِۦ‌ۖ وَمَن ضَلَّ فَإِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيۡہَا‌ۚ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ۬ وِزۡرَ أُخۡرَىٰ‌ۗ وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّىٰ نَبۡعَثَ رَسُولاً۬ (١٥) وَإِذَآ أَرَدۡنَآ أَن نُّہۡلِكَ قَرۡيَةً أَمَرۡنَا مُتۡرَفِيہَا فَفَسَقُواْ فِيہَا فَحَقَّ عَلَيۡہَا ٱلۡقَوۡلُ فَدَمَّرۡنَـٰهَا تَدۡمِيرً۬ا (١٦


Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah [Allah], maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk [keselamatan] dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi [kerugian] dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul. (15) Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu [supaya menta’ati Allah] tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan [ketentuan Kami], kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. (


Banyak penduduk yang diazab oleh Allah karena mereka durhaka. Pikiran sehat, syi’ar islam tegak, namun ketika mereka lengah, setan yang menyesatkan dikira itu benar. Inilah maksudnya QS Az Zuhruf 36-37:

                                                                  

Orang-orang yang berharap mendapat bantuan dengan jalan batil (ketika hartawan Cina mendatangi pesantren) para santriwati yang mestinya menundukkan pandangan malah cium tangan. Mereka lupa (QS Ali Imran 187)

وَإِذۡ أَخَذَ ٱللَّهُ مِيثَـٰقَ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡكِتَـٰبَ لَتُبَيِّنُنَّهُ ۥ لِلنَّاسِ وَلَا تَكۡتُمُونَهُ ۥ فَنَبَذُوهُ وَرَآءَ ظُهُورِهِمۡ وَٱشۡتَرَوۡاْ بِهِۦ ثَمَنً۬ا قَلِيلاً۬‌ۖ فَبِئۡسَ مَا يَشۡتَرُونَ
(

Dan [ingatlah], ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab [yaitu]: "Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya." Lalu mereka melemparkan janji itu [1] ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruk tukaran yang mereka terima

Allah murka kepada orang yang menukar dosa dengan ampunan, bagi mereka adzab yang sangat pedih. Dalam QS Al Baqarah 174:


إِنَّ ٱلَّذِينَ يَكۡتُمُونَ مَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلۡڪِتَـٰبِ وَيَشۡتَرُونَ بِهِۦ ثَمَنً۬ا قَلِيلاً‌ۙ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ مَا يَأۡكُلُونَ فِى بُطُونِهِمۡ إِلَّا ٱلنَّارَ وَلَا يُڪَلِّمُهُمُ ٱللَّهُ يَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِ وَلَا يُزَڪِّيهِمۡ وَلَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit [murah], mereka itu sebenarnya tidak memakan [tidak menelan] ke dalam perutnya melainkan api[3], dan Allah tidak akan berbicara [4] kepada mereka pada hari kiamat dan tidak akan mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang amat pedih.

Pelanggaran yang dilakukan ahli kitab, karena mereka tidak menjalankan konsepnya orang mukmin yang sejati (berjuang dengan harta dan jiwa) malah suka minta bantuan. Bisa dilihat dalam QS At Taubah20-22

Semoga peringatan ini bisa dibuat perbandingan untuk menuju keselamatan dunia akhirat.
      
                                               Wassalam.
      
Minggu, 24 April 2016

INGIN BERDA'WAH ? JANGAN GUGUP



                              INGIN BERDA'WAH? JANGAN GUGUP.



Ada orang baru masuk islam ingin berpidato (alasannya orang islam banyak yang harus diislamkan lagi).

Komentar Faizah:
Berdakwah membutuhkan kesabaran, pengorbanan dan perjuangan,  kalau mengingatkan orang yang bersalah itu baik, namun Allah berpesan dalam QS Al Qiyamah 16-19:

لَا تُحَرِّكۡ بِهِۦ لِسَانَكَ لِتَعۡجَلَ بِهِۦۤ (١٦) إِنَّ عَلَيۡنَا جَمۡعَهُ ۥ وَقُرۡءَانَهُ ۥ (١٧) فَإِذَا قَرَأۡنَـٰهُ فَٱتَّبِعۡ قُرۡءَانَهُ ۥ (١٨) ثُمَّ إِنَّ عَلَيۡنَا بَيَانَهُۥ

Janganlah engkau (Muhammad) gerakkan lidahmu untuk [membaca] Al Qur’an karena hendak cepat-cepat [menguasai] nya. (16) Sesungguhnya atas tanggungan Kami-lah mengumpulkannya [di dadamu] dan [membuatmu pandai] membacanya. (17) Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu. (18) Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kami yang akan menjelaskannya.

Tahap pertama: Kita diperintah menghindari beberapa larangan yang berakibat dosa/berbicara tidak mengamalkan. Setelah itu, keluarga kita (meskipun tidak semua saran bisa diterima). Dalam QS  At Tahrim 6:

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ قُوٓاْ أَنفُسَكُمۡ وَأَهۡلِيكُمۡ نَارً۬ا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلۡحِجَارَةُ عَلَيۡہَا مَلَـٰٓٮِٕكَةٌ غِلَاظٌ۬ شِدَادٌ۬ لَّا يَعۡصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمۡ وَيَفۡعَلُونَ مَا يُؤۡمَرُونَ

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

Diantara sikap yang dibutuhkan dalam berdakwah:
a)Tawadluk/menerima saran dari luar selama itu benar, berilah mereka kebebasan untuk berfikir/tidak memaksa. Dalam QS As Syu’arak  215-217:

وَٱخۡفِضۡ جَنَاحَكَ لِمَنِ ٱتَّبَعَكَ مِنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ (٢١٥) فَإِنۡ عَصَوۡكَ فَقُلۡ إِنِّى بَرِىٓءٌ۬ مِّمَّا تَعۡمَلُونَ (٢١٦) وَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱلۡعَزِيزِ ٱلرَّحِيمِ

Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman. (215) Jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah: "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan"; (216) Dan bertawakkallah kepada [Allah] Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang,
 
b)Berbelas kasih.
Sebagaimana sikap Nabi kita Muhammad Sallallaahu Alaihi Wasallam. Dalam QS At Taubah 128:

لَقَدۡ جَآءَڪُمۡ رَسُولٌ۬ مِّنۡ أَنفُسِڪُمۡ عَزِيزٌ عَلَيۡهِ مَا عَنِتُّمۡ حَرِيصٌ عَلَيۡڪُم بِٱلۡمُؤۡمِنِينَ رَءُوفٌ۬ رَّحِيمٌ۬

Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan [keimanan dan keselamatan] bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu’min

c) Pemersatu ummat.
Menghindari perpecahan/membuat golongan yang jelas dilarang (masing-masing merasa benar) untuk itu Allah berpesan kepada Nabi dalam QS Al An’am 159-160:

انَّ ٱلَّذِينَ فَرَّقُواْ دِينَہُمۡ وَكَانُواْ شِيَعً۬ا لَّسۡتَ مِنۡہُمۡ فِى شَىۡءٍ‌ۚ إِنَّمَآ أَمۡرُهُمۡ إِلَى ٱللَّهِ ثُمَّ يُنَبِّئُہُم بِمَا كَانُواْ يَفۡعَلُونَ (١٥٩) مَن جَآءَ بِٱلۡحَسَنَةِ فَلَهُ ۥ عَشۡرُ أَمۡثَالِهَا‌ۖ وَمَن جَآءَ بِٱلسَّيِّئَةِ فَلَا يُجۡزَىٰٓ إِلَّا مِثۡلَهَا وَهُمۡ لَا يُظۡلَمُونَ (١٦٠

Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka [terpecah] menjadi beberapa golongan [2], tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu terhadap mereka (kamu bukan termasuk mereka). Sesungguhnya urusan mereka hanyalah [terserah] kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat. (159) Barangsiapa membawa amal yang baik maka baginya [pahala] sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya [dirugikan].


d)Memperbanyak  berdzikir.
Mengagungkan Nama Allah dan memuji Nya, dengan demikian akan mudah terkabul do’a seorang hamba, mendapat rahmat, mudah menjalankan perintah. Dalam QS Al Ahzab 41-44:

 يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱذۡكُرُواْ ٱللَّهَ ذِكۡرً۬ا كَثِيرً۬ا (٤١) وَسَبِّحُوهُ بُكۡرَةً۬ وَأَصِيلاً (٤٢) هُوَ ٱلَّذِى يُصَلِّى عَلَيۡكُمۡ وَمَلَـٰٓٮِٕكَتُهُ ۥ لِيُخۡرِجَكُم مِّنَ ٱلظُّلُمَـٰتِ إِلَى ٱلنُّورِۚ وَڪَانَ بِٱلۡمُؤۡمِنِينَ رَحِيمً۬ا (٤٣) تَحِيَّتُهُمۡ يَوۡمَ يَلۡقَوۡنَهُ ۥ سَلَـٰمٌ۬ۚ وَأَعَدَّ لَهُمۡ أَجۡرً۬ا كَرِيمً۬ا

Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah [dengan menyebut nama] Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. (41) Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang. (42) Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya [memohonkan ampunan untukmu], supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya [yang terang]. Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman. (43) Salam penghormatan kepada mereka [orang-orang mu’min itu] pada hari mereka menemui-Nya ialah: "salam"; [1] dan Dia menyediakan pahala yang mulia bagi mereka.


Termasuk membiasakan (membaca Al Quran setiap pagi petang), begitu juga berdo’a sangat dibutuhkan agar bisa memahami ilmu (diberi hikmah) untuk itu diceritakan dalam QS Asy Syu’arak 83-85:

رَبِّ هَبۡ لِى حُڪۡمً۬ا وَأَلۡحِقۡنِى بِٱلصَّـٰلِحِينَ (٨٣) وَٱجۡعَل لِّى لِسَانَ صِدۡقٍ۬ فِى ٱلۡأَخِرِينَ (٨٤) وَٱجۡعَلۡنِى مِن وَرَثَةِ جَنَّةِ ٱلنَّعِيمِ

[Ibrahim berdo’a]: "Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh, (83) dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi generasi mendatang, (84) dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mempusakai surga yang penuh keni’matan,

Setelah cukup bekal (suka tahajjud, banyak berdzikir, suka infak, penyabar) dan lain sebagainya maka bisa memahami kebenaran (ilham) meskipun tanpa ijazah. Sebagaimana para ulamak dan penerusnya.   

e)Dengan cara yang bijak.
Dengan cara itu, berdakwah mudah diterima, maka dari itu Allah menjelaskan dalam QS An Nahl 125:

ٱدۡعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلۡحِكۡمَةِ وَٱلۡمَوۡعِظَةِ ٱلۡحَسَنَةِ‌ۖ وَجَـٰدِلۡهُم بِٱلَّتِى هِىَ أَحۡسَنُ‌ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعۡلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ‌ۖ وَهُوَ أَعۡلَمُ بِٱلۡمُهۡتَدِينَ

Serulah [manusia] kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah [3] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

Termasuk pelanggaran dalam berdakwah (menggunakan kata ejekan/meremehkan) tapi sampaikan ayat (tanpa banyak komentar) berkaitan dengan maksud QS All Hujurat 11)
Ketika disakiti boleh membalas (sebanding) namun sabar adalah cara yang terbaik dan yang diperintah. Dalam QS An Nahl 126-128:

 وَإِنۡ عَاقَبۡتُمۡ فَعَاقِبُواْ بِمِثۡلِ مَا عُوقِبۡتُم بِهِۦ‌ۖ وَلَٮِٕن صَبَرۡتُمۡ لَهُوَ خَيۡرٌ۬ لِّلصَّـٰبِرِينَ (١٢٦) وَٱصۡبِرۡ وَمَا صَبۡرُكَ إِلَّا بِٱللَّهِ‌ۚ وَلَا تَحۡزَنۡ عَلَيۡهِمۡ وَلَا تَكُ فِى ضَيۡقٍ۬ مِّمَّا يَمۡڪُرُونَ (١٢٧) إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَواْ وَّٱلَّذِينَ هُم مُّحۡسِنُونَ


 (125) Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. [4] Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar. (126) Bersabarlah [hai Muhammad] dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap [kekafiran] mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan. (127) Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. (128


Hindari bersikap kaku/merasa paling benar.

Karena sifat itu penyebab orang lari. Dalam QS Ali Imran 159:


فَبِمَا رَحۡمَةٍ۬ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمۡ‌ۖ وَلَوۡ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلۡقَلۡبِ لَٱنفَضُّواْ مِنۡ حَوۡلِكَ‌ۖ فَٱعۡفُ عَنۡہُمۡ وَٱسۡتَغۡفِرۡ لَهُمۡ وَشَاوِرۡهُمۡ فِى ٱلۡأَمۡرِ‌ۖ فَإِذَا عَزَمۡتَ فَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِ‌ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُتَوَكِّلِينَ



Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu [1]. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.




Semoga bermanfaat bagi ummat.



Wassalam. 

Jumlah Pengunjung

Blog Archive

About Me

Faizahmahrus
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

Pengunjung