pembukaan

Minggu, 15 Desember 2013

PERINTAH BERSHALAWAT





                                             BACALAH  SHALAWAT.


                                 PESAN BUAT ANANDA FAIRUZ SULFAN 
                                    


 
Wahai anakku! Bersyukurlah atas keni'matan yang telah diberikan kepadamu, niscaya akan bertambah ni'mat itu, pandanglah orang yang lebih rendah darimu dan janganlah kamu memandang orang yang lebih atas darimu, maka dengan demikian akan meremehkan ni'mat Allah yang telah diberikan kepadamu. Gunakan waktumu sebaik-baiknya, karena penyesalan di hari tua tiada guna.  Perbayaklah ibadah (mengajar Al Quran /membacanya, dan jangan di tinggalakan bacaan salawat) karena  balasan bagi orang yang membaca shalawat satu kali, maka akan mendapatkan sepuluh rahmat.  Sebagaimana tercantum dalam hadis:

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا(رواه مسلم)


Artinya : “Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali shalawat, maka Allah memberi  rahmat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim).

Dalam riwayat lain Rasulullah pernah bersabda:

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ وَحَطَّ عَنْهُ عَشْرَ خَطِيْئَاتٍ وَرَفَعَ لَهُ عَشْرَ دَرَجَاتٍ(رواه احمد والنسآئ والحاكم)

Artinya : “Barangsiapa bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan memberi rah mat kepadanya 10 rahmat, menghapus 10 dosa dan mengangkatnya 10 derajat.” (HR. Ahmad, Nasai dan Al Hakim)

Ada  ustadz,bilang " Saya baca salawat sehari 100 kali, Surat Al Waqi'ah pagi sore dll, maka rizki saya menjadi lancar. . 
Komentar Ummik: Apakah ibadah niatnya dunia? Mungkin mereka lupa dengan ancaman Allah terhadap orang yang tujuannya dunia, maka di akhirat tidak mendapat bagian apa-apa. Tapi yang bertujuan akhirat (mencari ridho Allah) maka di dunia di kasih tambahan (balasan). Orang yang membuat syari'at sendiri di sebut dzalim. Begitulah Firman Allah dalam QS Asy Syura 20-21.    .
     
Allah dan para malaikat sama membaca shalawat, lantas kita juga di perintah bershalawat. Sebagaimana tercantum dalam QS Al Ahzab 56:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا(56)

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.


Membaca salawat kepada nabi /mendo’akan agar mendapatkan rahmat, sama dengan menghargai jasanya (atas keta'aan dan perjuangannya).
1  Karena setiap wahyu di turunkan beliau selalu ketakutan dan setelah itu faham apa yang diwahyukan kepadanya, ketika Rasulullah sallallahu alaihi wasallam mengendarai onta lantas menderum ke tanah karena beratnya menerima wahyu. Begitu juga bagi orang yang menyampaikannya (tidak dikurangi dan tidak berlebihan), maka dia mendapat rahmat (doa nabi). Hadisnya sudah tercantum dalam judul "MEMBINA GENERASI TELADAN" Tahun dan bulannya 2012/06. 

Kebaikan/perjuangan di mulai dari dirinya sendiri, Allah tidak akan merobah suatu kaum sehingga mereka sendiri yang  merobahnya. Termasuk dosa besar di sisi Allah, apabila kalian bicara tapi tidak mengamalkannya. Di sini beratnya, diam juga salah(menyimpan kebenaran)  Untuk itu Allah berpesan "Mintalah pertolongan dengan sabar dan salat.  
 
2) Panggilan terbaik adalah untuk menghargai kedudukan seseorang. Sebagaimana Allah berfirman "Wahai Nabi", tercantum dalam QS Al Ahzab 1:

يَاأَيُّهَا النَّبِيُّ اتَّقِ اللَّهَ وَلَا تُطِعِ الْكَافِرِينَ وَالْمُنَافِقِينَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًا(1)

Wahai Nabi , takutlah pada Allah  dan jangan taat kepada orang - orang kafir dan munafik. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.

 Begitu juga panggilan yang baik (wahai Rasul!) Sebagaimana tercantum dalam QS Al Maidah 67:

يَاأَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ وَاللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ(67)
Hai Rasul, sampaikanlah apa yang di turunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.

3  Balas budi anak kepada orang tua adalah berbuat baik kepadanya, janganlah bicara hus! Dan janganlah membentak serta bicaralah yang baik/sopan, mendoakan. Sebagaimana tercantum dalam QS Al Isra  23-24:

وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا(23)وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا(24)
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".

Perbuatan tersebut menyenangkan, tapi tidak sedikit orang yang menjadi korban(sengsara hidupnya) karena suka menyakitkan hati orang tuanya.
Pembicaraan saja diatur dalam agama apalagi yang bersangkutan dengan ibadah. Pantaslah para sahabat bertanya, (caranya membaca shalawat)  Maka beliau menjawab: Bacalah:

 
،  اللهُمَّ صَلِّ عَلَى  مُحَمَّدٍ وَعَلَى  آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى  إِبْرَاهِيمَ وَعَلَىآلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، اللهُمَّ بَارِكْ عَلَى  مُحَمَّدٍ وَعَلَى  آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى  إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى  آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

“Ucapkanlah: “Allah-humma shalli ‘alla Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa  shallaita ‘alaa Ibrahiim wa ‘alaa aali Ibrahiim innaka hamiidun majiid, Allah-humma baarik ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa baarakta ‘alaa Ibrahiima wa ‘alaa aali Ibrahiim innaka hamiidun majiid.” (“Ya Allah, limpahkan shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau melimpahkan shalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya, Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia. Ya Allah, limpahkan berkah kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau melimpahkan berkah kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya, Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia)”.[1][1][1]

Dalam riwayat lain ada hadis sebagai berikut:


حَدِيْثُ  أَبِي حُمَيْدٍ السَّاعِدِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، أَنَّهُمْ قَالُوْا: يَا رَسُولَ اللهِ كَيْفَ نُصَلِّي عَلَيْكَ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : قُوْلُوْا: اللهُمَّ صَلِّ عَلَى  مُحَمَّدٍ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى  آلِ إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى  مُحَمَّدٍ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى  آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ


.Abu Humaid Ash Sa’idi ra berkata: “Mereka berkata: “Ya Rasulullah, bagaimana cara bershalawat kepadamu?”
Sabda beliau saw: “Ucapkan: “Allah-humma shalli ‘alla Muhammadin wa azwajihi wa dzurriyatihi kamaa shalaita ‘alaa aali Ibrahim wabaarik ‘alaa Muhammadin wa azwajihi wa dzurriyyatihi, kamaa barakta ‘alaa aali Ibrahim innaka hamiidun majiid.” (“Ya Allah, limpahkan shalawat kepada Muhammad, beserta isteri-isterinya dan anak cucunya, sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah limpahkan berkah kepada Muhammad berserta isteri-isterinya dan anak cucunya, sebagaimana Engkau melimpahkan berkah kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia”). [2][2][2]


Bacaan diatas yang disebut dengan “SALAWAT IBRAHIMIYYAH”. 
Mereka lebih faham dan pintar mengucapkan kalimat arab, mungkin khawatir ada kalimat yang tidak sopan atau berlebihan apalagi berbau syirik, sehingga mereka minta di ajari. Tapi di zaman akhir, shalawat dibuat hiburan, timbullah ber macam-macam shalawat karangan manusia, di iringi tarian pula. Mungkin inilah yang disebut dengan perkara baru. Pantaslah Rasul pernah berpesan "Hati-hatilah dengan perkara baru, maka sesungguhnya perkara baru itu bid;ah dan semua bid'ah itu sesat(berdampak negatif) yang jelas bertentangan dengan QS Al A’raf 55-56:

ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ(55)وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا إِنَّ رَحْمَةَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ(56)
Berdo`alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo`alah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.


 SALAWAT IBRAHIMIYYAH (mendo’akan Rasulullah dan keluargaya mendapatkan rahmat dan di berkahi). Adapun orang yang menyakiti Allah dan Rasul Nya akan mendapat dosa. Sebagaimana tercantum dalam QS Al Ahzab 57-58;
إِنَّ الَّذِينَ يُؤْذُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَأَعَدَّ لَهُمْ عَذَابًا مُهِينًا(57)وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا(58)
Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya. Allah akan mela`natinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan.
Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mu'min dan mu'minat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.


 Hidup ini untuk ibadah, maka dari itu setelah membaca Al Quran/shalawat maka bertasbihpun di perintah. Sebagaimana tercantum dalam QS Ali Imran 41:

 وَاذْكُرْ رَبَّكَ كَثِيرًا وَسَبِّحْ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ(41)
 
Sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari
".Memperbanyak bacaan tasbih adalah konsep nabi Zakariya ketka ingin punya anak, dan terkabul do'anya, waktu itu Al Quran belum diturunkan.
Orang yang ingin tercapai cita-citanya juga membutuhkan perjuangan, banyak berdzikir/jarang bicara).

Begitu juga membaca tahmid dan takbir juga ada perintah. Sebagaimana tercantum dalam QS Al Isra` 111:
وَقُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ وَلِيٌّ مِنَ الذُّلِّ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيرًا(111)
Dan katakanlah: "Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.


Semua bacaan diatas sudah terbaca ketika salat (mulai dari takbir,  bacaan Al Quran, tasbih, tahmid, salawat Ibrahimiyyah, mohon ampunan). Maka dari itu bagi orang yang aktif/banyak salatnya, insya Allah akan memasuki surga lewat ‘ BAABUS SHALAH’
Orang yang berdzikir kepada Allah hatinya menjadi tentram?  Sebagaimana tercantum dalam QS Ar Ra’d 27-28:

وَيَقُولُ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْلَا أُنْزِلَ عَلَيْهِ ءَايَةٌ مِنْ رَبِّهِ قُلْ إِنَّ اللَّهَ يُضِلُّ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَنْ أَنَابَ(27)الَّذِينَ ءَامَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ(28)
Orang-orang kafir berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) tanda (mu`jizat) dari Tuhannya?" Katakanlah: "Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertaubat kepada Nya",
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah! hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.


Berlindunglah dari akhlak yang tercela. Sebagaimana disebutkan dalam hadis:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ  مِنْ الشِّقَاقِ وَالنِّفَاقِ وَسُوءِ الْأَخْلَاقِ
Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari perpecahan & kemunafikan serta akhlak yg jelek). [HR. Abu Daud No.1322].


Adapun dalam buku kecil ini Insya Allah akan ummi cantumkan judul yang sering di pertanyakan dan dibutuhkan oleh banyak orang "KIAT MENGHAFAL AL QURAN" (www.faizahmahrus.blogspot.com). Tahun dan bulannya 2013/12. Adapun sebagai penutup maka ummi cantumkan judul"KETA'ATAN SEORANG ISTRI" Tahun dan bulannya 2014/04.
Sebagai pertanyaan dan jawaban ummi/penjelasan terhadap keluarga yang mewajibkan sujud ke tanah. 

Mudah-mudahan pesan ummik ini bisa dimanfa’atkan oleh semua saudaramu begitu juga para pembaca / kaum muslimin mudah-mudahan dirahmati oleh Allah dan mendapat hidayah sehingga bisa melaksanakan perintah menghindari larangan..


                                                      Wassalam.
     
                                                  Ummik Faizah.

                                                    05/12/2013
   












 



[1][1][1] Bukhari, 60, kitabul Anbiya’, 10, bab kami dibritahu Musa ibnu Ismail).
 Allu`lu` wal marjan 122/1 , Al albani berkata : Muttafaq alaih .
Lihat di kitab karyanya : Misyaktul  mashobih  201/1 - nomer hadis 919


[2][2][2] Bukhari, 60, kitabul Anbiya’, 10, bab kami diberitahu oleh Musa ibnu Ismail
Allu`lu` wal marjan 123/1 . Al albani berkata : Muttafaq alaih
Lihat di kitab karyanya : Misyaktul  mashobih  201/1 - nomer hadis  920


Rabu, 04 Desember 2013

KIAT MENGHAFAL AL QURAN.


                                 
                                                                                              

                                  Jawaban Untuk Ustadz Shalih          .

Pengasuh PP Al Jannah Dusun Tamelang - Kec Majalaya Karawang timur- JABAR

Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat Nya  kepada kita, sehingga pertanyaan Ustadz tentang cara menghafal Al Quran Insya Allah bisa terjawab, meskipun ada sedikit perbedaan (cara menghafal), masih bisa dimanfa'atkan oleh kaum muslimin terutama para santri semoga bisa menjaga dan mengamalkan isinya, karena penghafal Al Quran adalah pembawa bendera islam. Wallahu a'lam tentang sahih tidaknya hadis tersebut. Yang jelas pengemban Al Quran punya tanggung jawab besar di dunia /khirat. Untuk mempermudah hafalan, kita cuma kembali kepada perintah. Di antaranya:

1)   PERINTAH MEMBACA TA’AWWUDZ.
2)  PERINTAH BERDO’A.
3)  BANGUN DI WAKTU MALAM.
4)  ADANYA SEMANGAT.       


1)   PERINTAH MEMBACA TA”AWWUDZ.

Berlindung dari godaan setan, (ketika akan membaca Al Quran, terganggu ketika salat, dan ibu yang baru melahirkan seperti yang dilakukan oleh ibu Maryam). Karena setan selalu menggoda kita, untuk itu bagi hamba yang berlindung dari godaan setan, maka tidak akan bisa di kuasai olehnya. Sebagaimana yang tercantum dalam QS Al Hijr 39- 40. Al Quran sebagai jembatan menuju surga (bagi yang mengamalkan isinya) atau jembatan menuju neraka (bagi yang bertentangan dengan isinya/karena manusia)..

Oleh sebab itu di perintah membaca ta’awwudz sebelum membaca AlQuran. Sebagaimana tercantum dalam QS An Nahl 98:


فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْءَانَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ(98)
Apabila kamu membaca Al Qur'an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.


 Rahasia berlindung dari godaan setan,  karena ada orang yang dilemparkan ke neraka.  Sebab:
          a)  Membaca Al Quran ingin dipuji sebagai qari terbaik.
b)    Orang yang berinfak ingin disebut darmawan.
c)    Berperang ingin disebut sebagai pahlawan.


Agar tidak sia-sia amal perbuatan kita, maka  berlindunglah dari godaan setan. Adapun hadisnya sudah tercantum dalam blog yang berjudul “ PENTINGNYA IKHLASH” Tahun dan bulannya 2013/04. 

Ada yang bilang(memegang) Al Quran harus berwudlu, sebenarnya itu perbuatan yang terpuji, tapi yang ada perintah, ketika akan salat (QS Al Maidah 6). Adapun yang mengharuskan berwudlu ketika menyentuh Al Quran, mungkin diqiaskan. (QS Al Waqi’ah 77-79)

إِنَّهُ لَقُرْءَانٌ كَرِيمٌ(77)فِي كِتَابٍ مَكْنُونٍ(78)لَا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ(79)
Sesungguhnya Al Qur'an ini adalah bacaan yang sangat mulia, pada kitab yang terpelihara (Lauh Mahfuzh), tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan.

Ayat tersebut menjelaskan bahwa Al Quran, tidak ada yang bisa menyentuhnya kecuali malaikat, jadi tidak bisa di buat hujjah sebagai larangan menyentuh Al Quran.

Kalau membaca Al Quran ketika haidl?  Yang dilarang bagi orang haidl adalah meninggalkan salat hingga suci, karena ada hadis sebagai berikut:

  عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ
جَاءَتْ فَاطِمَةُ بِنْتُ أَبِي حُبَيْشٍ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي امْرَأَةٌ أُسْتَحَاضُ فَلَا أَطْهُرُ أَفَأَدَعُ الصَّلَاةَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا إِنَّمَا ذَلِكِ عِرْقٌ وَلَيْسَ بِحَيْضٍ فَإِذَا أَقْبَلَتْ حَيْضَتُكِ فَدَعِي الصَّلَاةَ وَإِذَا أَدْبَرَتْ فَاغْسِلِي عَنْكِ الدَّمَ ثُمَّ صَلِّي قَالَ وَقَالَ أَبِي ثُمَّ تَوَضَّئِي لِكُلِّ صَلَاةٍ حَتَّى يَجِيءَ ذَلِكَ الْوَقْتُ 

 Dari 'Aisyah berkata, "Fatimah binti Abu Hubaiys datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah, aku adalah seorang wanita yang keluar darah istihadlah (darah penyakit) hingga aku tidak suci. Apakah aku boleh meninggalkan shalat?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu menjawab: "Jangan, sebab itu hanyalah semisal keringat dan bukan darah haid. Jika datang haidmu maka tinggalkan shalat, dan jika telah terhenti maka bersihkanlah sisa darahnya lalu shalatlah." Hisyam berkata, "Bapakku (Urwah) menyebutkan, "Berwudlulah kamu setiap akan shalat hingga waktu itu tiba."


Adapun hubungan intim waktu haidl. memang ada larangan. QS Al Baqarah 222
Karena darah tersebut adalah penyakit.
Pantaslah di perbolehkan (tidak puasa) hanyalah orang yang sakit dan bepergian. Sebagaimana tercantum dalam QS Al Baqarah 184.
Ada orang bilang "Kalau ingin cepat hafal puasalah", Menurutku puasa itu sehat tapi ada yang malah tergangu hafalannya karena kondisi tubuhnya lemah/darah rendah. Lebih semangat ketika tidak puasa.  

 Rasul menyebutkan bahwa perempuan kurang akal dan lemah agamanya).   
Untuk hadisnya sudah trcantum dalam judul "SAMBUTAN BUAT IBU KHOFIFAH". Tahun dan bulannya 2013/10.

2)   PERINTAH BERDO”A.

Sebagaimana yang telah dibaca oleh nabi Musa, karena lidah yang kaku adalah suatu hambatan, untuk itu ketika beliau berda'wah kepada Fir’aun, nabi Musa berdo’a:  Sebagaimana tercantum dalam QS Taha 25-28:

 رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي(25)وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي(26)وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي(27)يَفْقَهُوا قَوْلِي(28)
Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku,

Adapun macam -macam doa yang di sertai salat hifdzil Qur an (dengan membaca surat-surat tertentu) maka saya belum menjumpai dalilnya yang sahih.  Meskipun tidak ada larangan, sebaiknya kita ittiba' saja
(do'a yang pernah di baca oleh  Rasul). Sebagaimana tercantum dalam QS Taha 114:
 رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا(114) 

 "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan   .



3)   BANGUN DI WAKTU MALAM.


Betapa besarnya rahasia waktu itu, Allah memerintahkan agar waktu yang sangat tenang ini supaya bangun (untuk salat) karena bacaan tartil pada malam hari lebih berkesan. Sebagaimana Allah berfirman dalam QS Al Muzzammil 1-6

يَاأَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ(1)قُمِ اللَّيْلَ إِلَّا قَلِيلًا(2)نِصْفَهُ أَوِ انْقُصْ مِنْهُ قَلِيلًا(3)أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْءَانَ تَرْتِيلًا(4)إِنَّا سَنُلْقِي عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيلًا(5)إِنَّ نَاشِئَةَ اللَّيْلِ هِيَ أَشَدُّ وَطْئًا وَأَقْوَمُ قِيلًا(6)
Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Qur'an itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu') dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.


Sering salat /membaca Al Quran/ber infak, ber istighfar, bisa menghapus dosa seseorang  (sehingga mudah hafal) diantara rahasia salat adalah menyehatkan rohani dan jasmani. Maka dari itu bagi orang yang ittiba' dalam hal ini akan di tempatkan oleh Allah di tempat yang terpuji. (punya derajat tinggi).    

Allah telah memerintahkan dalam QS Hud 114-115:
   
وَأَقِمِ الصَّلَاةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنَ اللَّيْلِ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ذَلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ(114)وَاصْبِرْ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ(115)
Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan dari pada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat. Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan.     

Semua bacaan Al Quran, perhuruf pahalanya 10, maka dari itu bacalah Al Quran yang kamu anggap paling mudah.  Sebagaimana tercantum dalam QS Al Muzzammil 20:
إِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُومُ أَدْنَى مِنْ ثُلُثَيِ اللَّيْلِ وَنِصْفَهُ وَثُلُثَهُ وَطَائِفَةٌ مِنَ الَّذِينَ مَعَكَ وَاللَّهُ يُقَدِّرُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ عَلِمَ أَنْ لَنْ تُحْصُوهُ فَتَابَ عَلَيْكُمْ فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْءَانِ عَلِمَ أَنْ سَيَكُونُ مِنْكُمْ مَرْضَى وَءَاخَرُونَ يَضْرِبُونَ فِي الْأَرْضِ يَبْتَغُونَ مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَءَاخَرُونَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُ وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَءَاتُوا الزَّكَاةَ وَأَقْرِضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًاوَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ(20)
Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur'an. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi yang berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur'an dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan) nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
 

                           4) SEMANGAT

Disertai semangat, akan mudah hafal. Contoh: Hendaknya mengetahui kelebihan yang dijelaskan dalam hadis atau Al Quran, baik pahala atau keistimewaannya, Dia(Al Quran)sebagai petunjuk dan pedoman bagi orang mukmin, sebagai obat /penawar, mendatangkan rahmat bahkan orang yang tidak memiliki hafalan dari Al Quran diibaratkan rumah yang rapuh/parah,  ada hadis yang maksudnya: Ahli Quran adalah ahlinya Allah, dan masih banyak lagi. Sehingga nambah semangat dalam menghafal. Biasanya penghafal Al Quran, lebih banyak muraja'ah sehingga mirip dengan hadis:

 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسِيرُ فِي طَرِيقِ مَكَّةَ فَمَرَّ عَلَى جَبَلٍ يُقَالُ لَهُ جُمْدَانُ فَقَالَ سِيرُوا هَذَا جُمْدَانُ سَبَقَ الْمُفَرِّدُونَ قَالُوا وَمَا الْمُفَرِّدُونَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الذَّاكِرُونَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتُ
Dari Abu Hurairah dia berkata; "Pada suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pergi ke Makkah melewati sebuah gunung yang bernama Jumdan. Kemudian beIiau bersabda: 'Ayo jalanlah! Inilah Jumdan. Telah menang para mufarridun.' Para sahabat bertanya; 'Ya Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan mufarridun? ' Beliau menjawab: 'Yaitu orang-orang (laki-laki/perempuan) yang banyak berdzikir kepada Allah.'

Karena dengan banyak berzikir (membaca Al Quran, shalawat, bertasbih, dan tahmid atau takbir) berarti orang tersebut melaksanakan sebagian konsepnya orang-orang yang beruntung/sukses
 karena meninggalkan sesuatu yang tidak berguna.

Bacaan yang di ulang-ulang, Quran yang di buat hafalan(tetap), sering di semakkan, maka bacaan yang mirip, bisa cepat di hafal/difahami sehingga bisa mantap dan lancar.  Semangat dibutuhkan dalam mencapai cita-cita (korbankan waktu dan tenangkan pikiran, berdo’alah) maka janji Allah akan ditunjukkan jalannya. Sebagaimana tercantum dalam QS Al ankabut 69”
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ(69)
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.
     
Orang yang semangat (ingin hafal suatu surat) maka hendaknya rela meningglkan sesuatu yang tidak berguna. Sebagaimana tercantum dalam QS Al Mukminun 3:

وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ(3)
Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,


Rahasia ayat tersebut sebagai pengarahan yang paling tepat sehingga Al Quran benar- benar bisa di perhatikan. Paling tidak setiap salat hafalannya bisa di baca. Adapun cara tersebut berkaitan dengan judul "Jawaban untuk pp putri Al Wafa Bogor" Tahun/bulannya 2013/02.

Semoga kebaikan dan perjuangan ustadz di balas oleh Allah dengan balasan yang baik. Apabila terdapat hilaf mohon diberi tahu


                             Wassalam        

Jumlah Pengunjung

Blog Archive

About Me

Faizahmahrus
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

Pengunjung