pembukaan

Jumat, 25 Januari 2013

CINTA YANG SEJATI.


                                                  


Bismillaahirrahmaanirrahiim.


                                                                Kepada:

                                                  Yth: Ning Yeni binti GusDur.

                                                            Di tempat.


Assalaamualaikum Wr…..Wb ……


Semoga Allah memberi hidayah kepada orang yang mengikuti  petunjuk. Aamiin.

Setelah ning Yeni memuji negara Eropa jarang terjadi perkosaan, sedangkan di Arab Saudi orangnya berukut-berukut, tapi banyak terjadi perkosaan. Dari perkatan itu, banyak orang islam yang  tidak suka.  Aku juga ingin bertanya” masak sih negara yang jelas dipilih oleh Allah serta memberkahi, meskipun disana masih ada pelanggaran ( adanya TV yang menayangkan film-film artis, apalagi pakaiannya tidak sesuai tuntunan) namun disana Allah meletakkan “KA’BAH” Sebagai kiblatnya orang islam seluruh dunia,  apalagi  terdapat sumber air zam-zam,  dan maqam Ibrahim.  Allah menjelaskan dalam firman Nya (orang yang memasuki Masjidilharam, akan  merasa aman). Sebagaimana yang tercantum dalam QS Ali Imran 96-97.
إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ(96)فِيهِ ءَايَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَقَامُ إِبْرَاهِيمَ وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ ءَامِنًا وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ(97).
Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.
Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.

Makkah, adalah negara islam yang terbaik diantara seluruh dunia, karena undang-undangnya menggunakan Al Quran, dan banyak  tempat-tempat yang bersejarah.  Mestinya kita lebih mencintai negara islam daripada negara kafir, karena kehidupan orang-orang  di negara kafir, lebih sulit menghindari ma'siat, karena kebebasan menjadi kebiasaan. Apakah ini yang dimaksudkan  oleh Rasulullah, “Dunia penjara bagi orang mukmin, dan surga bagi orang kafir?”. Meskipun dizaman rasul juga ada orang munafik. Namun apabila ada berita yang bersumber dari orang-orang fasik, hendaknya diteliti dulu. Sebagaimana pesan Allah dalam QS Al Hujurat 6-8.

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَأٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ(6)وَاعْلَمُوا أَنَّ فِيكُمْ رَسُولَ اللَّهِ لَوْ يُطِيعُكُمْ فِي كَثِيرٍ مِنَ الْأَمْرِ لَعَنِتُّمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ أُولَئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ(7)فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَنِعْمَةً وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ(8).
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalangan kamu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti (kemauan) kamu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu akan mendapat kesusahan tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus,
sebagai karunia dan ni`mat dari Allah. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Sebaiknya, bagi orang yang  tidak bisa menjalankan perintah Allah secara kaffah, mestinya banyak istighfar, agar dimudahkan dalam menjalankan perintah. Barangkali orang yang di olok-olok itu lebih baik daripada orang yang mengolok-olok. Sebagaimana firman Allah dalam QS Al Hujurat  11:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا يَسْخَرْ قَومٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ(11).
Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

 Maaf Ning! Aku sengaja membikin judul “ CINTA YANG SEJATI” karena dalam bulan  Rabiul awal ini, saya pernah mendengar penceramah yang menyampaikan “Hadis palsu", yang artinya(” Barang siapa yang mengagungkan hari kelahiranku, maka aku akan memberinya syafaat besok dihari kiamat"). Yang ahirnya para pendengar cuman senang memuji saja kepada Rasul, tanpa menghiraukan perbuatan apa yang disenangi oleh beliau. Padahal yang dikatakan“ CINTA YANG SEJATI” Apabila kita bisa menuruti apa-apa yang disenangi oleh kekasih kita. Otomatis membutuhkan perjuangan ya'ni apa yang disenanginya juga membutuhkan pengorbanan untuknya, agar bisa terwujud” CINTA YANG SEJATI”. .Adapun yang menimbulkan pertanyaan adalah, 1: Apakah tidak salah alamat? Ya’ni tujuannya cinta kepada nabi, malah nabi memberi ancaman neraka. Sebagaimana ada hadis yang artinya" Barang siapa yang membuat kebohongan kepadaku dengan sengaja, maka bertempatlah di Neraka. Nauuzubillah.

Komentar Faizah: Adanya nabi memberi ancaman bagi orang yang membikin kebohongan tentang hadis, berarti membahayakan ummat, baginya disediakan tempat duduk dari api neraka. Dan Allah berpesan kepada seluruh manusia, Sebagaimana Firman Nya QS Fathir 4-8.
   
وَإِنْ يُكَذِّبُوكَ فَقَدْ كُذِّبَتْ رُسُلٌ مِنْ قَبْلِكَ وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الْأُمُورُ(4)يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ(5)إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ(6)الَّذِينَ كَفَرُوا لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَالَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ(7)أَفَمَنْ زُيِّنَ لَهُ سُوءُ عَمَلِهِ فَرَآهُ حَسَنًا فَإِنَّ اللَّهَ يُضِلُّ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ فَلَا تَذْهَبْ نَفْسُكَ عَلَيْهِمْ حَسَرَاتٍ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِمَا يَصْنَعُونَ(8).
Dan jika mereka mendustakan kamu (sesudah kamu beri peringatan), maka sungguh telah didustakan pula rasul-rasul sebelum kamu. Dan hanya kepada Allah-lah dikembalikan segala urusan.
Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syetan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah.
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh (mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.
Orang-orang yang kafir bagi mereka azab yang keras. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.
Maka apakah orang yang dijadikan (syaitan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh syaitan)? maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya; maka janganlah dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.


2- Kena apa para nabi, sahabat, dan para halifah serta Imam Mazhab empat, tidak ada yang memperingati hari kelahiran nabi? Padahal mereka termasuk orang yang paling taat, dan mulya karena lebih takwa ? Sebagaimana pernyataan Allah dalam QS Al Hujurat 13.
يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ(13)
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

.
Apakah sebab perkara baru ini, sehingga menimbulkan banyak kemungkaran?. Ya’ni  yang sering saya jumpai dalam acara itu, terdengar musik, ada Foto, bukankah rasul ingkar terhadap gambar? karena akan mendapat siksaan? hadisnya sudah tercantum dalam blog saya yang berjudul" Sikap yang bijak"Adapun bulan dan tahunnya  (2012/06) juga banyak bacaan-bacaan yang mereka tidak mengerti NEGATIF nya. Oleh karena itu aku memilih diam  dirumah, karena tidak mampu menghilangkan kemungkaran yang ada. Disaat itu,  wanita keluar dari rumah dalam keadaan tabarruj (memperlihatkan kecantikannya, perhiasannya, dan lain-lain) apakah tidak termasuk pelanggaran?
Karena ada firman Allah dalam QS An Nur 31.
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ ءَابَائِهِنَّ أَوْ ءَابَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاءِ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ(31).
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.

Dari larangan Allah  diatas apabila dilanggar,  menyebabkan wanita  suka keluar dari rumah, senang pamer, senang mengumpulkan perhiasan yang akhirnya hubbuddun-ya.
   
Hal –hal yang menyebabkan Allah cemburu, lebih baik dihindari saja, karena rasul pernah menyatakan “Sesungguhnya Allah cemburu, dan cemburunya Allah, apabila ada orang mukmin yang melakukan keharaman”.

. Bagi yang bisa melaksanakan perintah Allah dan menjauhi laranganNya, serta ittiba’, merekalah yang bisa merasakan segarnya telaga ‘KAUTSAR”.

 Sebagaimana disebutkan dalam hadis:
Diriwayatkan bahwa pada suatu ketika rasulullah saw tiba-tiba terdiam sebentar seolah-olah pingsan kemudian bangkit dan menengadahkan wajahnya ke langit sambil tersenyum. Melihat hal itu, para sahabat bertanya, “Apakah yang membuat engkau tersenyum wahai Rasulullah?”. Rasulullah bersabda, “Telah turun kepadaku sebentar tadi sebuah surah. Lantas rasulullah membaca surah Al-Kautsar dengan lengkap dan bertanya kepada para sahabat, “Tahukah kalian apakah yang dimaksud dengan Al-Kautsar?”. Para sahabat menjawab, “Allah dan rasul-Nya yang lebih tahu”. Rasulullah bersabda, “Ia adalah sebuah sungai di syurga yang dijanjikan Allah untukku. Di dalamnya terdapat kebaikan yang banyak. Ia juga adalah telaga tempat umatku akan meminum daripadanya pada hari kiamat”.
Dalam riwayat lain ada tambahan: Jumlah bejananya mirip bintang-bintang. Ada orang dari mereka yang dilarang mendekat , aku berkata: "Wahai Tuhanku! Dia ummatku". Tuhanku berfirman:"Kamu tidak mengetahui apa yang terjadi sesudahmu". (Dia melakukan ajaran baru setelah kamu meninggal dunia).   

Sumber air telaga tersebut adalah sungai al-Kautsar di surga yang Allah Ta’ala peruntukkan bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Apakah kalian mengetahui apa al-Kautsar itu?” Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahuinya.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya al-Kautsar adalah sungai yang Allah Ta’ala janjikan kepadaku, padanya terdapat banyak kebaikan, dan (airnya akan mengalir ke) telagaku yang akan didatangi oleh umatku pada hari kiamat (nanti)…”[ HSR Muslim (no. 400) dari sahabat Anas bin Malik.
'Dalam hadits lain beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dialirkan pada telaga itu dua saluran air yang (bersumber) dari (sungai al-Kautsar) di surga…”HSR Muslim (no. 2300) dari sahabat Abu Dzar al-Gifaari.

Bukankah rasulullah sudah menyatakan: Apabila kalian mencintai Allah, maka ikutilah Aku, maka Allah akan mencintai kalian. Sebagaimana Firman Allah dalam QS Ali Imran 31-32.

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ(31)قُلْ أَطِيعُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْكَافِرِينَ(32).
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Katakanlah: "Ta`atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir".

Semua ibadah  yang tidak pernah dilakukan oleh para nabi, ada kemungkinan berdampak negatif. Contoh: Bagi orang yang memiliki rezki dari Allah, diperintahkan agar menginfakkan kepada fakir miskin, karena hak mereka. Sumbangan untuk “MAULID NABI". Terkadang mereka hutang. Bukankah pelanggaran diatas karena “HADIS PALSU”. Berdampak negatif. Semoga kita bisa memilih dan membedakan antara perbuatan yang disenangi oleh Allah dan yang di benci.

 Sebenarnya agama itu mudah, dan Allah tidak menganiaya hambaNya. Tidak ada paksaan dalam agama, namun setiap perintah dan larangan pasti ada rahasia, disaat manusia kebanyakan tidak mengerti. Oleh sebab itu Allah Cuma berfirman dalam QS fushshilat 46.

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيدِ(46)
Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang berbuat jahat maka (dosanya) atas dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Tuhanmu menganiaya hamba-hamba (Nya).

Semoga bermanfaat, bila terdapat hilaf mohon diberi tahu. 

Wassalam.


Jumat, 18 Januari 2013

surat untuk KH.Ushfuri.


                                                PENULIS BUKU.


Bismillahirrahmanirrahim.



Kepada :

Yth: Pimpinan pesantren Buntet “Bpk KH.Ushfuri.

Di tempat.


Assalamualaikum Wr .   Wb.


Afwan sebelumnya, dalam buku karangan ustaz yang menganjurkan agar mencoblos PKB, sedangkan dalam buku itu dijelaskan " Barang siapa yang tidak mencoblos PKB tidak akan di ampuni dosanya".  Apakah dalam hal ini tidak membikin tambahnya perpecahan ummat islam Pak Yai ? Bukankah Ummat islam sudah dilarang untuk berpecah belah ? Apabila bawahannya berpecah belah kita sampaikan saja bahwa Rasulullah tidak mengikuti golongan yang berpecah belah. Sebagaimana dijelaskan dalam QS Al  An ‘am 159.
   
إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا لَسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ إِنَّمَا أَمْرُهُمْ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَفْعَلُونَ(159)
Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka (terpecah) menjadi beberapa golongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu terhadap mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah (terserah) kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.

Perpecahan memang berdampak negatif, maka dari itu Allah sudah melarang jangan sampai ( ummat islam ) berpecah belah. Sebagaimana yang tercantum dalam QS Al Anfal 46:
وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ(46)
Dan ta`atlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

 Dan taatilah Allah dan Rasul dan janganlah kamu berselisih yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang, dan bersabarlah sungguh Allah beserta orang-orang yang sabar.

Agama adalah nashihat untuk seluruh kaum muslimin, dan tidak ada paksaan dalam agama. Untuk itu apabila ada sahabat yang berbaiat kepada Rasul, Beliau bersabda semampumu. 
Karena tidak sia-sia apa yang kamu kerjakan pasti ada balasan.      

Adapun tentang perpecahan mereka hanyalah Allah yang akan membalasnya. Dan Allah tidak akan menganiaya hambaNya, malah suatu kemurahan dari Allah bagi orang yang berbuat baik ( pahalanya )dilipatkan sepuluh kali, namun bagi yang berbuat kejahatan dibalas sesuai dengan kejahatannya. Sebagaimana firman Allah dalam QS Al An ‘am 160.
مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَى إِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ(160)
Barangsiapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).

Namun yang perlu kita fahami adalah perintah dan larangan Allah dalam masalah tolong menolong. Sebagaimana yang tercantum dalam QS Al Maidah 2.

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ(2)
. Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.

Apalagi buku tersebut  sampai di cetak. Bagaimanakah dengan firman Allah yang tercantum dalam QS Al Baqarah 79.

فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَذَا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ لِيَشْتَرُوا بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا فَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا يَكْسِبُونَ(79)
Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan.

Kita sebagai manusia biasa tidak berhak melarang atau memerintah seseorang
tanpa ada dalil yang jelas. Sebagaimana firman Allah dalam QS An Nahl 116-117.

وَلَا تَقُولُوا لِمَا تَصِفُ أَلْسِنَتُكُمُ الْكَذِبَ هَذَا حَلَالٌ وَهَذَا حَرَامٌ لِتَفْتَرُوا عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ إِنَّ الَّذِينَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ لَا يُفْلِحُونَ(116)مَتَاعٌ قَلِيلٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ(117)
Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta "Ini halal dan ini haram", untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung.
(Itu adalah) kesenangan yang sedikit; dan bagi mereka azab yang pedih.

Dan apabila kebenaran itu sudah jelas maka kita di perintahkan untuk  menyampaikannya meskipun dalam penyampaian itu ada yang menerima juga ada yang menolak mereka disediakan balasan sesuai dengan perbuatannya masing-masing. Adapun balasan bagi orang- orang  kafir diberi air seperti besi yang mendidih, adapun bagi orang yang beriman disediakan surga Aden, yang luar biasa keni’ matannya. Sebagaimana Allah telah menjelaskan dalam firmanNya QS Al Kahfi 29-31.     

وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكُمْ فَمَنْ شَاءَ فَلْيُؤْمِنْ وَمَنْ شَاءَ فَلْيَكْفُرْ إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا وَإِنْ يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَاءَتْ مُرْتَفَقًا(29)إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ إِنَّا لَا نُضِيعُ أَجْرَ مَنْ أَحْسَنَ عَمَلًا(30)أُولَئِكَ لَهُمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهِمُ الْأَنْهَارُ يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِنْ ذَهَبٍ وَيَلْبَسُونَ ثِيَابًا خُضْرًا مِنْ سُنْدُسٍ وَإِسْتَبْرَقٍ مُتَّكِئِينَ فِيهَامُتَّكِئِينَ فِيهَا عَلَى الْأَرَائِكِ نِعْمَ الثَّوَابُ وَحَسُنَتْ مُرْتَفَقًا(31)
Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. Sesungguhnya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan (nya) dengan baik. Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga `Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat-istirahat yang indah;

Andaikan dunia seisinya  berupa emas maka tidak akan bisa ditukar dengan keni’matan surga, betapa mahalnya surga namun ada janji Rasul yang artinya “ Semua ummatku akan masuk surga kecuali orang yang membantah. Para sahabat bertanya” Siapakah mereka wahai Rasulullah? Beliau menjawab”Barang siapa yang taat kepadaku akan masuk surga dan barang siapa yang durhaka kepadaku sungguh dia telah membantah.
.  
Namun kebanyakan manusia memilih kesenangan dunia karena besarnya fitnah dunia, sehingga melupakan akhirat. Padahal bagi orang yang bertakwa baginya disediakan surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai mereka kekal didalamnya dan pasangan-pasangan yang suci serta keridlaan Allah. Sebagaimana yang tercantum dalam QS Ali Imran 14-15.

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ(14)قُلْ أَؤُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرٍ مِنْ ذَلِكُمْ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَأَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَرِضْوَانٌ مِنَ اللَّهِ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِالْعِبَادِ(15)
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?" Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah: Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.

Keni’matan tersebut diberikan kepada mereka yang bertakwa, siapakah mereka itu?
a) Mereka yang berdoa dan mohon ampunan serta berlindung dari siksa neraka. 
b)  Bagi mereka yang sabar dan termasuk orang yang benar, serta taat, begitu juga orang yang menginfakkan hartanya, dan mohon ampunan pada waktu sebelum fajar

Sebagaimana firman Allah dalam QS Ali Imran 16-17.

الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا إِنَّنَا ءَامَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ(16)الصَّابِرِينَ وَالصَّادِقِينَ وَالْقَانِتِينَ وَالْمُنْفِقِينَ وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ(17)
(Yaitu) orang-orang yang berdo`a: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka," (yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap ta`at, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur.


Semoga kita termasuk orang yang bisa menerima kebenaran  Amin

                             Apabila terdapat hilaf, mohon diberi tahu.


                                                  Wassalam

.

Rabu, 09 Januari 2013

FITNAH LEBIH KEJAM DARI PADA PEMBUNUHAN


                       

                   Bismillaahirrahmaanirrahiim.                                                        

                                                                        Kepada        
                                         Yth:Bpk KH  DR Said Aqil Siraj Dkk
                                                                        Di tempat.


Assalaamualaikum Wr     Wb.


Semoga rahmat dan hidayah Allah dilimpahkan kepada  orang yang mengikuti petunjuk Amin

Maaf ustaz, sebenarnya dari perkataan ustaz(sebentar lagi wahabi akan menjadi teroris), perkataan ini  membikin banyak dari kalangan mukminin dan mukminat merasa bingung, karena melaksanakan perintah Allah sudah terasa berat malah dibilang teroris, padahal tanpa rasa takut kepadaNya tidak akan bisa menjalankan, karena ketaatan adalah kunci sukses. Sebagaimana firman Allah dalam QS An Nur 51-52.      

إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ(51)وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَخْشَ اللَّهَ وَيَتَّقْهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ(52).
Sesungguhnya jawaban orang-orang mu'min, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan." "Kami mendengar dan kami patuh." Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan.

Berhubung dalam melaksanakan perbuatan yang menyebabkan sukses dan bahagia, juga membutuhkan kesabaran dan benar-benar sabar, dibekali taqwa, baru akan merasakan kesuksesan. Sebagaimana Allah berpesan  dalam QS Ali Imran 200.

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ(200)
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.

Hampir semua pemimpin berharap untuk mencetak generasi teladan, namun semua harapan itu membutuhkan penyegaran  atau siraman rahani, yang menyebabkan iman mereka semakin mantap dalam menghadapi besarnya fitnah dunia. Adapun pesan yang paling berharga adalah pesan Allah kepada seluruh ummat manusia, agar mendahulukan kehidupan akhirat, karena lebih tinggi derajatnya dan lebih besar keutamaannya. Sebagaimana tercantum dalam QS Al Isra’18-21.

مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُ فِيهَا مَا نَشَاءُ لِمَنْ نُرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُ جَهَنَّمَ يَصْلَاهَا مَذْمُومًا مَدْحُورًا(18)وَمَنْ أَرَادَ الْآخِرَةَ وَسَعَى لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَئِكَ كَانَ سَعْيُهُمْ مَشْكُورًا(19)كُلًّا نُمِدُّ هَؤُلَاءِ وَهَؤُلَاءِ مِنْ عَطَاءِ رَبِّكَ وَمَا كَانَ عَطَاءُ رَبِّكَ مَحْظُورًا(20)انْظُرْ كَيْفَ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَلَلْآخِرَةُ أَكْبَرُ دَرَجَاتٍ وَأَكْبَرُ تَفْضِيلًا(21)
Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka Jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.
Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mu'min, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalas dengan baik.
Kepada masing-masing golongan baik golongan ini maupun golongan itu Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu. Dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi.
Perhatikanlah bagaimana Kami lebihkan sebagian dari mereka atas sebagian (yang lain). Dan pasti kehidupan akhirat lebih tinggi tingkatnya dan lebih besar keutamaannya.

Dari pernyataan tersebut, maka jelaslah bagi orang yang memilih kehidupan akhirat, merekalah  termasuk  mukmin yang sungguhan, dan bagi mereka derajat yang tinggi serta pengampunan dan rizki yang mulia.
Siapakah mereka itu? Kita kembali saja kepada firman Allah yang tercantum dalam QS Al Anfal 2-4.
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ ءَايَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ(2)الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ(3)أُولَئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا لَهُمْ دَرَجَاتٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ(4)
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal,
(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.
Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (ni`mat) yang mulia.

Rasulullah sangat berhati-hati dalam berbicara, terkadang sahabat bertanya sampai 3 kali, beliau baru menjawab karena wahyu sudah diturunkan. Begitu juga para khalifah dalam memutuskan suatu hukum, ketika  belum menemukan dalilnya beliau bertanya kepada sahabatnya, (siapakah yang pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda dalam hal ini?)
Karena catatan amal seseorang tidak bisa dipungkiri dan semuanya akan membacanya besok dihari kiamat, menurut amal perbuatannya masing-masing. Sebagaimana firman Allah dalam QS Al Isra’13-15.

وَكُلَّ إِنْسَانٍ أَلْزَمْنَاهُ طَائِرَهُ فِي عُنُقِهِ وَنُخْرِجُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كِتَابًا يَلْقَاهُ مَنْشُورًا(13)اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا(14)مَنِ اهْتَدَى فَإِنَّمَا يَهْتَدِي لِنَفْسِهِ وَمَنْ ضَلَّ فَإِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَا وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّى نَبْعَثَ رَسُولًا(15)
Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka.
"Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu."
Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan meng`azab sebelum Kami mengutus seorang rasul.

Namun bagi orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohan, lantas mereka mau bertaubat dan memperbaiki diri, maka Allah Maha pengampun lagi Maha penyayang. Sebagaimana Firman Allah dalam QS AnNahl: 119.
ثُمَّ إِنَّ رَبَّكَ لِلَّذِينَ عَمِلُوا السُّوءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ تَابُوا مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ وَأَصْلَحُوا إِنَّ رَبَّكَ مِنْ بَعْدِهَا لَغَفُورٌ رَحِيمٌ(119)
Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya); sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Yang perlu kita waspadai adalah jangan sampai kita menjadi orang yang tidak diterima taubatnya, yaitu bagi mereka yang sudah mengerti namun tidak bisa menjalankan, bahkan mencela kepada orang yang mentaati perintah-perintah Allah. Nah sifat inilah yang membahayakan, biasanya perbuatan ini dilakukan oleh orang orang yang sengaja memecah belah persatuan ummat islam, sehingga muncullah beberapa golongan yang akhirnya mendahulukan golongan dari pada hukum –hukum Allah. ( inilah dampak negatifnya) sehingga ada larangan. Sebagaimana firman Allah dalam: QS Ar Rum 31-32.  

مُنِيبِينَ إِلَيْهِ وَاتَّقُوهُ وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَلَا تَكُونُوا مِنَ الْمُشْرِكِينَ(31)مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ(32)
Dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah,
yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.

Subhanallah! Ternyata dibalik perbuatan Rasul itu ada rahasia yang sangat besar. Beliau hanya masuk dalam golongan orang-orang yang shalih (tidak punya golongan). Begitu juga karena zuhudnya yang menyebabkan beliau banyak infak, banyak istighfarnya, juga pemaaf, sabar. Memang perbuatan inilah yang akan mendapat balasan surga. Mudah-mudahan kita bisa menjalankan konsep-konsep calon penduduk surga. Sebagaimana Allah menjelaskan dalam firman Nya QS Ali Imran 133-136
  
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ(133)الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ(134)وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ(135)أُولَئِكَ جَزَاؤُهُمْ مَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُتَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema`afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.

                                Apabila terdapat hilaf mohon diberitahu
                                                Semoga bermanfaat.

                                                               .Wassalam           
Jumat, 04 Januari 2013

KEMBALILAH KEPADA ALQUR AN DAN HADITS.




     


                                                                  Kepada
                               Yth: Pimpinan Pesantren “    KH.THOBARI

                                                                  Di tempat.




Assalaamualaikum wr      wb.


Bismillaahirrahmaanirrahiim.


Afwan Ustaz, sebenarnya saya juga ikut prihatin ketika mendengar berita tentang Sarkub dan Salafi yang memalukan. Dikarenakan salafi berpegangan kepada AlQur an dan hadis terjemah, tapi tidak bisa membaca kitab kuning.  sebagai orang islam, seharusnya tukar pendapat atau musyawarah memang ada perintah, karena kekurangan adalah sifat manusia, Apabila didalam musyawarah itu ada yang bersifat kaku, kita sampaikan saja pernyataan Allah dalam QS Ali Imran 159-160.                     
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ(159)إِنْ يَنْصُرْكُمُ اللَّهُ فَلَا غَالِبَ لَكُمْ وَإِنْ يَخْذُلْكُمْ فَمَنْ ذَا الَّذِي يَنْصُرُكُمْ مِنْ بَعْدِهِ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ(160).
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma`afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu, jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mu'min bertawakkal.
                                                                                                                                         Namun yang perlu kita ketahui, adalah pesan Allah, yang memerintahkan agar diantara kita, mengeluarkan suatu dalil.  karena semua orang mengaku benar sendiri, sebagaimana Allah memberi contoh yaitu orang yahudi dan Nasrani yang mengaku benar sendiri. Namun Allah SWT memerintah “Katakankanlah,”Tunjukkan bukti kebenaranmu,jika kamu orang yang benar. Sebagaimana firmanNya dalam QS Albaqarah 111.

وَقَالُوا لَنْ يَدْخُلَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ كَانَ هُودًا أَوْ نَصَارَى تِلْكَ أَمَانِيُّهُمْ قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ(111).
Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani". Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar".

Dari ayat tersebut di atas,jelaslah bahwa orang yang benar menurut Allah, adalah orang yang membawa bukti kebenaran yang berupa dalil, yaitu dengan menggunakaan ayat-ayat Allah atau hadis. Sebagaimana perintahNya QS Annisa’59.    

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا(59).
Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

Kebenaran dari Al qur an, atau assunnah, itulah yang berhak kita ikuti, sudah cukup sebagai orang islam berpedoman kepadan ayat-ayat  Allah
 dan assunnah.Karena tidak ada kitab yang lebih sempurna dan lebih mulya dibanding dengan Kalamullah. Oleh sebab itu, Allah menyatakan  dalam firman Nya QS Almaidah 3.

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِإِثْمٍ فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ(3)
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni`mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barangsiapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
 
 Pernyataan dari ayat tersebut, tidak ada kitab yang lebih selamat dan sepurna dari pada Alqur an. Benarlah Rasulullah tidak suka ketika ada sahabatnya yang membacakan  kitab lama ya’ni Taurat. Lantas Rasul bersabda “ Andaikan MUSA dan ISA  masih hidup, harus mengikuti aku. Maksud Rasul, sudah cukup Al qur an ini sebagai petunjuk ke jalan yang lurus. Apalagi Alqur an ini sebagai Mu’jizat yang terbesar. Meskipun Beliau tidak bisa membaca dan menulis alias buta huruf namun beliau hafal AlQur an, (tanpa diterjemahkan).
dan  langsung saja menirukan bacaan  Malaikat Jibril as. Namun perbuatanNya layak di jadikan teladan dan tidak ada yang mengalahkan nya. Sebagaimana firman Allah dalam QS AlAhzab 21.
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا(21).
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.                                                 


Diantara kehebatan Al Qur an, yaitu bisa menggetarkan hati orang-orang yang punya hati taqwa kepada Allah. Sebagaimana firmannya dalam QS Azzumar 23-24.

اللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ ذَلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ(23)أَفَمَنْ يَتَّقِي بِوَجْهِهِ سُوءَ الْعَذَابِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَقِيلَ لِلظَّالِمِينَ ذُوقُوا مَا كُنْتُمْ تَكْسِبُونَ(24).
Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Qur'an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk baginya.
Maka apakah orang-orang yang menoleh dengan mukanya menghindari azab yang buruk pada hari kiamat (sama dengan orang mu'min yang tidak kena azab)? Dan dikatakan kepada orang-orang yang zalim: "Rasakanlah olehmu balasan apa yang telah kamu kerjakan".


Yang perlu kita ingat, adalah pernyataan Allah SWT dalam firmaNya QS Azzumar 41-47.           

إِنَّا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ لِلنَّاسِ بِالْحَقِّ فَمَنِ اهْتَدَى فَلِنَفْسِهِ وَمَنْ ضَلَّ فَإِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَا وَمَا أَنْتَ عَلَيْهِمْ بِوَكِيلٍ(41)اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرَى إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ(42)أَمِ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ شُفَعَاءَ قُلْ أَوَلَوْ كَانُوا لَا يَمْلِكُونَ شَيْئًا وَلَا يَعْقِلُونَ(43) قُلْ لِلَّهِ الشَّفَاعَةُ جَمِيعًا لَهُ مُلْكُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ(44)وَإِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَحْدَهُ اشْمَأَزَّتْ قُلُوبُ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ وَإِذَا ذُكِرَ الَّذِينَ مِنْ دُونِهِ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ(45)قُلِ اللَّهُمَّ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِي مَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ(46) وَلَوْ أَنَّ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا وَمِثْلَهُ مَعَهُ لَافْتَدَوْا بِهِ مِنْ سُوءِ الْعَذَابِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَبَدَا لَهُمْ مِنَ اللَّهِ مَا لَمْ يَكُونُوا يَحْتَسِبُونَ(47)
Sesungguhnya kami menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur'an) untuk manusia dengan membawa kebenaran; siapa yang mendapat petunjuk, maka (petunjuk itu) untuk dirinya sendiri, dan siapa yang sesat maka sesungguhnya dia semata-mata sesat buat (kerugian) dirinya sendiri dan kamu sekali-kali bukanlah orang yang bertanggung jawab terhadap mereka. Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir. Bahkan mereka mengambil pemberi syafa`at selain Allah. Katakanlah: "Dan apakah (kamu mengambilnya juga) meskipun mereka tidak memiliki sesuatupun dan tidak berakal?" Katakanlah: "Hanya kepunyaan Allah syafaat itu semuanya. Kepunyaan-Nya kerajaan langit dan bumi. Kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan".Dan apabila hanya nama Allah saja yang disebut, kesallah hati orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat; dan apabila nama sembahan-sembahan selain Allah yang disebut, tiba-tiba mereka bergirang hati. Katakanlah: "ya Allah, Pencipta langit dan bumi, Yang mengetahui barang ghaib dan yang nyata, Engkaulah Yang memutuskan antara hamba-hamba-Mu tentang apa yang selalu mereka memperselisihkannya".Dan sekiranya orang-orang yang zalim mempunyai apa yang ada di bumi semuanya dan (ada pula) sebanyak itu besertanya, niscaya mereka akan menebus dirinya dengan itu dari siksa yang buruk pada hari kiamat. Dan jelaslah bagi mereka azab dari Allah yang belum pernah mereka perkirakan.


Semoga bisa menjadikan obat bagi kita dan bermanfaat dunia ahirat amin
 
Bila terdapat hilaf mohon di beri tahu.


Wassalam.

Jumlah Pengunjung

Blog Archive

About Me

Faizahmahrus
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

Pengunjung